Multiple Hands
February 18, 2020
Pameran The Mogus Multiple Hands
February 19, 2020

Menelusuri Dunia Bawah Laut ala Mulyana The Mogus

Yogyakarta – Apa yang dibayangkan tentang dunia bawah laut yang ada jauh di bawah permukaan tanah? Biota laut yang eksotik, terumbu karang nan indah, atau hal-hal tersebut yang masih menjadi misteri?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dilontarkan oleh Mulyana, seniman yang tahun ini menjadi commissioned artist di ajang Art Jog 11. Lewat karya seni instalasi ‘Sea Remembers’, alumnus Pondok Pesantren Gontor dan Pendidikan Seni Rupa UPI Bandung itu menampilkan segala hal yang terjadi di bawah laut.

Ada terumbu karang yang cerah dan tampak warna-warni, ada yang berwarna abu. Ada ikan-ikan berwarna kuning yang digantung hingga ke langit-langit. Di sisi lainnya, tulang belulang ikan paus tampak mati.

Menurut Mulyana, dunia bawah laut menjadi sebuah misteri. Keanehan dan keajaiban yang ada di bawah laut menjadi sumber inspirasinya dalam berkarya. Ia pun menghadirkan figur gurita yang menyerupai monster tapi hadir dengan aneka warna. Karakter tersebut dikenal sebagai The Mogus.

Karya seni instalasi ‘Sea Remembers’ setinggi 9 meter dengan lebar 12 meter itu memukau pengunjung Art Jog saat pembukaan dan akhir pekan pertama penyelenggaraan. Di bagian awal Jogja National Museum, pengunjung mendapati karya tersebut dan bebas memotretnya.

Mulyana menceritakan sebenarnya ia menggarap karya yang terbuat dari rajutan itu selama 5 bulan lamanya.

“Ini 5 bulan tapi dibantu oleh 70 orang mengerjakan. Aku harus buat pattern, modul-modul kecil, dan banyak dibantu oleh komunitas rajut yang ada di Yogyakarta,” katanya ketika ditemui di sela-sela pembukaan Art Jog 11 di Jogja National Museum (JNM).

Kerja borongan tersebut dinilai oleh Mulyana mampu mendatangkan berkah. Menurutnya, sebagai seorang commissioned artist yang didukung oleh Yayasan Museum MACAN di pasar seni terbesar se-Asia tersebut, komunitas rajut yang membantunya juga dibayar.

“Memang aku mencari barakah fii jamaah. Ada yang dibayar per-gulung, ada juga yang per-hari. Beda-beda tergantung tingkat kesulitannya,” tambahnya.

Sebelumnya, Mulyana telah menghadirkan figur-figur lain dari dunia bawah laut lewat pameran tunggal bejudul ‘Mogus World’ di Bandung (2012). Lalu dikembangkan lagi di karya selanjutnya yang berjudul ‘Imaginarium: Over the Ocean Under the Sea’ yang dipajang di Singapore Art Museum pada 2016 lalu.

Kali ini culture detikHOT mengangkat profil dari Mulyana serta membahas mengenai ketertarikannya dalam dunia seni merajut. Simak artikel berikutnya.

 

Sumber: hot.detik.com